Sa Masih
Berjuang
Di bawah langit
yang terus berubah,
sa masih berdiri, tak ingin menyerah.
Langkah berat, kaki gemetar,
tapi hati ini tetap tegar.
Hujan turun
membasuh luka,
membawa cerita yang tak terduga.
Kadang sa jatuh, kadang tersesat,
tapi cahaya tetap memanggil erat.
Angin malam
menggigilkan jiwa,
menyanyikan rindu dalam nestapa.
Tapi sa tahu, di ujung derita,
ada fajar yang menanti dengan setia.
Sa masih
berjuang, meski perih,
menapaki jalan yang penuh letih.
Kadang langkah terseok dalam gelap,
kadang harapan hampir lenyap.
Tapi sa tak
boleh berhenti di sini,
meski dunia seakan tak peduli.
Setiap luka adalah saksi,
bahwa sa takkan lari, takkan bersembunyi.
Biar badai
mengguncang dada,
biar dunia menantang dengan amarahnya.
Sa masih berdiri, masih percaya,
bahwa esok akan datang dengan cahaya.
Sa berjuang
bukan sekadar untuk menang,
tapi untuk membuktikan bahwa sa tak hilang.
Biar waktu menguji, biar luka menempa,
sa tetap melangkah, takkan menyerah.
Sebab sa tahu,
di ujung sana,
ada tangan yang menanti dengan doa.
Ada mimpi yang menunggu dijemput,
ada harapan yang tak boleh surut.
Jadi biarkan
dunia menantang sa,
biarkan waktu menguji jiwa.
Sa masih berjuang, sampai tiba saatnya,
menang atau kalah, setidaknya sa sudah mencoba.