Kedaulatan Bangsa Papua dipenjara Jakarta.

 " *Kedaulatan Bangsa Papua dipenjara Jakarta* "


Oleh, Rudy Wonda.

Otsus dibuat menjadi usaha mandiri yang diatur lansung dari Jakarta atas nama Rakyat Papua tanpa disentuh oleh Rakyat Papua. Disini hanya sedikit penjelasan tentang kebebasan atau kemerdekaan Bangsa itu terletak pada kedaulatan politik. Jadi untuk mengukur kesejahteraan, kemakmuran, dan kebahagiaan Rakyat itu ada pada kedaulatan Politik.

Kata lain dari Politik adalah, strategis atau konsep yang diatur sesuai kebutuhan yang ada pada setiap individu ataupun kelompok. Maka yang harus Pemerintah Indonesia berikan kepada kami Rakyat Papua itu adalah, Hak atas kedaulatan Politik. Aristoteles bilang: politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan disetiap bidang atau lembaga yang diatur oleh Rakyat.

Sependapat dengan itu bahwa, Kedaulatan politik adalah hak untuk mengatur diri sendiri dan segala macam hal yang dimiliki oleh kita sendiri. Ini harus diperhatikan baik-baik oleh Mahasiswa Papua. Otsus atas nama Ekonomi mandiri itu wacana basih yang pernah membuat nyawa Rakyat Papua jadi tumpal kepentingan Elite Borjuasi Jakarta.Jangan sekali-kali percaya pada Jakarta.

Papua itu korban dari Segala macam lini kehidupan. Jika kita percaya dengan wacana Ekonomi mandiri, coba bayangkan 20 tahun Otsus Jilid satu diberikan kepada Papua itu, apakah MRP, lembaga adat, dan seluruh masyarakat sudah sukses dalam ekonomi mandiri?

Seluruh elemen masyarakat Papua bersatu dan nyatakan sikap melalui PRP untuk menolak Otsus JILID II, itu karena masyarakat tidak punya kedaulatan Politik untuk mengatur sektor ekonomi dipapua.Jadi yang bermasalah itu adalah, kedaulatan politik, bukan Ekonomi Mandiri. 

Maksud Aristoteles itu, bukan hanya merumuskan kebijakan ekonomi, tapi juga merumuskan konsep pendidikan yang sesuai dengan kondisi dan budaya masyarakat setempat.Kalo pergi ke Papua, anda pasti bingung dengan TNI-POLRI, Sebenarnya mereka itu keamanan, guru, perawat/dokter, penjual Miras, atau bandar togel. Mengapa? 

Karena semua yang ada disana termasuk MRP juga lembaga adat telah diatur dibawa pengawasan TNI-POLRI, bahkan diambil alih. Itu artinya kedaulatan politik tidak ada ditangan Rakyat Papua.Dengan kenyataan seperti itu, bagaimana anda mau yakin dengan ekonomi mandiri versi Indonesia sebagai Penjajah. Itu adalah kenyamanan yang Membunuh pikiran Anda. 

Ekonomi, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, dan lainnya bisa dikelola oleh Rakyat Ketika kedaulatan Politik itu ada ditangan Rakyat Papua sebagaimana yang maksud Aristoteles. Kalo Otsus itu bagian dari politik Jakarta untuk tetap mempertahankan kekuasaannya di Papua, maka wacana Ekonomi Mandiri itu hanyalah ilusi yang menyesatkan pikiran generasi muda Papua ditengah-tengah pembasmian Ras Melanesia.

Anda menghargai konsep penjajah dan melupakan Perjuangan Rakyat Papua dari tahun 1960an hingga saat ini, Perjuangan yang masih dilakukan oleh orang tua di hutan rimba, dipedalaman, diplomasi luar Negeri, dan gerakan mahasiswa (AMP) ditanah Kolonial ini.Satu hal yang harus kita imani Bahwa, Perjuangan Pembebasan Nasional itu ada dalam diri kita sendiri. Pembebasan itu tidak datang dari Bangsa lain, juga tidak datang dari langit. Tapi harus diperjuangkan oleh kita, untuk masa depan kita.

Maka kita harus membawa diri dan terlibat dalam aktivitas Perjuangan. Entah itu gerakan gerlya, gerakan sipil kota, gerakan diplomasi luar Negeri, dan gerakan Mahasiswa. Kita harus berjuang. Berjuang merebut kembali kedaulatan Politik untuk merumuskan hidup Bangsa Papua tanpa Indonesia.

Catatan:

 _Politik Yang dimaksud bukan politik praktis (pemilu). tapi politik ini adalah, Hak penentuan Nasib Sendiri. Atau Merdeka Lepas dari NKRI._

                                                                           Sumber Photo; Goole


Marapna

Marapna merupakan sebua media independen yang dibuat untuk kepentingan masyarakat luas dalam jangkauan unformasi, terutaman seputar tanah papua. sekian dari kami, terimakasih dan Tuhan berkati.

.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama