SEMUT DAN SAYA

 Ada sedikit cerita yang berjudul "Semut dan saya" cerita ini berdasarkan realitas antara semut dan manusia (saya)



Semut dan saya sebenarnya jauh berbeda,tapi mengecap rasa yang sama dalam hal minum kopi,semut memiliki tubuh yang kecil dan mempunyai insting yang tajam,dan saya memiliki tubuh yang besar dan berfikir dengan logika.

Kehebatan Semut,

semut ini salah satu spesies yang berbeda dengan binatang lainnya, sebabnya kadang kebanyakan orang mengambil hikmah dari semut,seperti parah nabi di kitab suci dan termasuk saya sendiri.dalam kitab suci amsal mengajarkan tentang kebijaksanaan dan salah satu kutipannya adalah "hai pemalas pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak" kutipan ini teruntuk anak-anak muda.karena amsal menilai apa yang dilakukan semut patut dicontoh oleh manusia.

Dan semut juga memiliki banyak strategi dalam menjaga keutuhan kerajaan semut seperti yang kami ketahui bahwa,semut berkerja keras,semut disiplin waktu,semut saling membantu dan melengkapi, bahkan yang lebih menakjubkan lagi semut tau kapan akan hujan dan kapan ia harus menyiapkan kebutuhan.jadi suku semut ini adalah suku yang bijak ketimbang manusia walaupun tak punya akal sehat.

Kadang saya terheran-heran melihat kebijaksanaan semut.dan saya setuju dengan apa yang dilakukan semut karena mengandung banyak pelajaran untuk terapkan di setiap individu masing-masing, dari cara menjaga kedaulatan kerajaan sampai,meramal cuaca semua ada dan dilakukan oleh semut maka,saya salah satu orang yang juga merekomendasikan untuk harus pelajari cara-cara semut untuk terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

tapi satu hal yang saya td suka dari semut itu, ketika kami manusia buat kopi itu saja.

Ketika kami manusia buat kopi,dan menaruh gula dalam lemari atau dimana saja,di situ selalu ada semut.maka dari itu kebanyakan orang sebut bahwa "dimana ada gula disitu ada semut".tapi jujur hal ini yang sa td terima dari semut.karena beperapa kali saya buat kopi dan taru di tempat yang sa kira aman dan terkendali dengan penuh harapan bahwa tak ada semut lagi yang datang namun masih saja semut itu ada, bahkan sa td tau dari mana datangnya.makanya sa kadang emosi tapi biar sudah..

Pada intinya kita hidup perdagangan, jadi tak ada salahnya semut merampas hak-hak kami manusia.apa lagi semut itu datang jauh-jauh dari kerajaan yang berbeda hanya untuk merampas.tetapi sa pastikan bahwa andainya semut berfikir dengan akal sehat pasti semut tau diri bahwa, apa yang ia lakukan adalah salah karena itu merampas hak orang lain.

Semoga dengan sedikit tulisan ini, semut-semut di dunia ini terutama di Indonesia menjadi media untuk kabarkan kepada semut lain bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah, karena merampas hak manusia.

Ini hanya cerita singkat tentang semut karena semut-semut juga datang rampas sa pu kopi dan gula jadi.


Sehend

Marapna

Marapna merupakan sebua media independen yang dibuat untuk kepentingan masyarakat luas dalam jangkauan unformasi, terutaman seputar tanah papua. sekian dari kami, terimakasih dan Tuhan berkati.

.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama