KEHIDUPAN ORANG PAPUA IBARATKAN IKAN DALAM AQUARIUM.
Oleh,sehend sama
Pendahuluan.
Ikan yang ditempatkan dalam aquarium adalah ikan-ikan
pilihan dan bernacam-macam jenis ikan,alansan menempatkan ikan-ikan tersebut
untuk menarik perhatian pembeli.penjual Aquarium pun sangat ahli dalam hal ini
sehingga sangat produktif dalam menjaga dan merawat agar selalu terlihat indah
dan menawan.pemilik ini tau aktifitas keseharian iakan-ikanya karena memang
diseting sedemikian rupa untuk selalu emastikan pergerakan hewan peliharaanya.
Dinamika ini dilihat dari sisi positif maka ikan dalam aquarium
tersebut,di fasilitasi sehingga tidak susah untuk mencari makan,tempat
tinggal,dan juga jauh dari ancaman predator besar maka ikan-ikan itu merasa
nyaman dan merasa diterima oleh lingkungan sekitar yang mereka huni,tentunya
dalam aquarium.
Namun jika kami melihat dari sisi negative maka,saya
pastikan ikan juga punya hak hidup seperti ikan-ikan lainya.mereka layak hidup
di lautan bebas atau sungai-sungai yang luas sehingga merasakan kebebasan,bebas
dalam mencari makan,bebas dalam menentukan kemana mereka mau pergi,bebas untuk
memilih dan menentukan adalah hak hidup ikan yang tak biasa diambil alih oleh
manusia.tugas manisia hanya untuk merawat.
memang tidak ada salah juag dalam hal menempatkan ikan
sesuka keinginan pemilik karena ikan dalam aquarium itu juga bagian dari merawat,ya
itu benar namun pokok pembahasan kami
saat ini adalah penulis membawa dalam konteks papua sesuai judul bahwa:”orang papua bersama Indonesia,ibaratkan
ikan dalam aquarium” judul tersebut sesuai berbagai peristiwa yang dihadapi
orang papua selama 59 tahun sejak papua dianeksasi oleh indonesi sampai hari.berbgai peristiwa yang dihadapi rakyat
bangsa papua barat itu sama seperti yang dirasakan ikan dalam aquarium.
Mengapa orang papua
diibaratkan ikan dalam aquarium?
Sejarah mencatat bahwa orang papua masuk bergabung dengan Indonesia
tidak sesuai mekanisme yang ada,demi mencaplok wilayah papua Negara telah
menggunakan berbagai tipu daya dengan memperalatkan militer sebagai alat
penguasa demi kepentinganya untuk menguasai dan menguras isi alam
papua.sebelumnya Indonesia telah melakukan kontrak karya Freeport dengan
amerika tanpa melibatkan orang papua artinya kehadiran Indonesia di west papua
bukan untuk memanisiaakn orang papua melainkan demi memuaskan nafsu kekuasaanuan
yang menuntutu untuk menguras kekayaan alam papua.
Orang papua telah
lama menderita dan muak dengan berbagai tipu daya ini,sehingga suara perlawan
atas ketidak adilan negara ini terdengar sampai hari ini.dimana-mana menolak
berbagai pendekat Negara karena pendekatan yang dilakukan indonesi untuk orang papua selalu diperhadapkan dengan
mocong senjata dan kekerasan.suara-suara perlawanan rakyat papua selalu
dibungkam,aktivis prodem dan organisai perlawan yang ada di papua bahkan
diindonesia pun dilabeli sebagai pemerontak,teroris,separatis dll.
Bahkan orang Indonesia yang berbicara dan mengungkapan
kejadian di papua dikiriminalisasi oleh Negara,seperti Fathia dan Hariz.Fatia
dan Hris dilaporkan atas unggahan video pada 20 agustus 2021 lalu,dengan judul “Ada
Lord Luhut dibalik relasi Ekonomi ops militer intan jaya.perbincangan tersebut
bukan hanya dilakukan tentang berdasrkan
apa yang mereka dengar namun hal terbut berdasarkan data dan fakta di lapangan,bahkan
berbincangan itu juga berangkat dari riset relasi yang berjuadul “ekonomi
pilitik penempatan militer di papua, kasus intan jaya”kajian tersebut disusun bersama
organisasi masyarakat sipil,yakni WALHI, YAYASAN PUSAKA,BENTALA RAKYAT,WALHI
PAPUA,LBH PAPUA,KONTRAS JATAM,YLBH,GREENPEACE INDONESIA,DAN TREND ASIA.
Namun hal tersebut dianggap sebagai ancaman oleh Negara dan
elit-elit jakarta serta mantan militer dan intelijen yang menguasai wilayah papua.jadi
untuk membuka aib Negara di papua itu dipersilitkan bahkan diteror di
rumah-rumah mereka.hal ini terjadi pada orang indonesi itu sendiri bagaimana
dengan konteks papua,yang dialami orang papua telah ditununjukan oleh penguasa
kepada orang Indonesia dengan sifat aronya,bahwa mereka yang ditonton bulik
saja nasibmya seperti itu apa lagi orang papua yang tersembunyi di sana.
kesimpulan
Jadi benar,ketika orang papua berkata mereka hidup dalam
trauma,tekanan militer,dan tak pernah merasahkan hidup damai di tanahnya sendi.karena
pergeraksn orang papua dari dulu sampai hari ini dipantau dimana-mana,siapa yang bergerak
sedikit dilabeli separasti,pemberontak,dan diancam mati.aktivis yang besuara
persoalan papua ditangkap dan dipenjara bahkan DPO.bagi siapun orang papua yang
tidak sepakat dengan keputusan Negara selalu jadi pantauan tersendiri.
Sampai saat ini 122 organisasi yang tergabung dalam petisi
rakyat papua (PRP) telah menolak pengesahan OTSUS & DOB yang dilakukan elit
politi papua dan Jakarta namun hal itu juga tak didengar oleh Indonesia,maka
saya berkesimpulan bahwa kehadiran Indonesia di papua bukan untuk memanusiaakan
orang papua tetapi untuk menghilangkan orang papua demi menguras kekayaan alam
yang orang papua miliki.
Maka jangan percaya dengan apa yang diberikan indonesi,semua
itu hanya pencitraan demi menjaga nama baik di muka dunia,cukup Indonesia buat
kami seperti ikan dalam Aqurium ikan pun tau untuk apa Dia ditangkap.jika hanya
untuk dipotong pasti ikanpun akan lompat keluar dari Aquarium apalagi manusia yang
punya nalar untuk berpikir pasti ada keinginan untuk hidup bebas.
ada ungkapan seperti ini "jika kamu menilai seekor ikan dengan kemampuannya
memanjat pohon, ia akan hidup seumur hidupnya dengan percaya bahwa itu bodoh."cukup
orang papua merasa bodoh kerena tipu daya penjajah colonial indonesi ,orang
papua adalah orang yang punya harga diri janagn jadikan kami seperti hewan
peliharaan yang harus turut terhadap i perintah tuanya “papua bukan tanah kosong”.