KODRAT MANUSIA DALAM FILSAFAT THOMAS AQUINAS



 Filsafat Abad pertengahan, didominasi pemikiran yang memiliki corak pemikiran teologi. Salah satu pemikir tersebut ialah Thomas Aquinas (1225-1274). Karya terbesarnya berjudul Summa Theologiae merupakan karya terbesar dan paling berpengaruh dalam tradisi kekristenan Barat.

Manusia dan Intelek Thomas Aquinas meyakini bahwa manusia memiliki hukum kodrat dalam dirinya sejak dia lahir. Kodrat tersebut terepresentasi dalam satu intelek tunggal yang inheren dalam diri manusia. Aquinas berupaya merekonstruksi dua jenis intelek Aristotelian dalam karya de Anima.

Yang pertama ialah intelek spekulatif, yang berfungsi untuk membuat manusia mengetahui sesuatu, maka mereka tidak perlu mengambil tindakan. Misalnya :

"Kita mengetahui bahwa dalam satu bulan, ada tiga yo puluh hari yang harus dilalui. Dengan mengetahuinya,m maka tidak ada lagi tindakan yang dapat diambil

terkait informasi tersebut."

Yang kedua ialah intelek praktis, yakni yang mendorong manusia untuk melakukan sesuatu, tidak hanya mengetahuinya.

Misalnya

"Seorang pria yang tumbuh dalam lingkungan penuh didikan moral mengetahui bahwa berbuat curang adalah tindakan yang buruk. Jjika ia mengetahui bahwa berbuat curang itu buruk, seharusnya ia tidak melakukannya."

Aquinas meyakini bahwa intelek praktis bernilai sebagai pendorong tindakan. Artinya, manusia didorong oleh kehendak dalam dirinya. Lalu, intelek praktis dan intelek spekulatif dapat diukur berdasarkan nilai tujuannya; spekulatif pasif sedangkan intelek praktis menuju tindakan. Maka intelek praktis dapat diyakini sebagai asal hukum kodrat manusia yang utama, karena tujuan selalu bernilai praktik.

Konsep Suara Hati (Conscience)

Dalam pengetahuan dan usahanya untukm engenali dan menjabarkan hukum kodrat yang ada dalam diri manusia, Thomas Aquinas menjelaskan salah satu konsep yang disebut sebagai suara hati (Conscience). Pada kehidupan sehari-hari, suara hati diibaratkan sebagai sesuatu hal yang berbicara pada kita mengenai apa yang baik dan apa yang buruk.

Suara hati itu bisa ditolak. Namun, kekuatan intelek tidak dapat disingkirkan karena intelek selalu ada bersama kita. Terutama dalam hal proses kognitif dan apetitif, ada tiga operasi intelek yang diungkapkannya yang dapat ditemukan dalam diri manusia.

Pertama, adalah abstraksi, yang kedua adalah Judgement, dan yang ketiga adalah reasoning atau penalaran. Dalam hal ini, yang dapat dikatakan sebagai suara hati adalah Judgement. Maksud Judgement adalah suara hati, bahwa keputusan diambil oleh intelek praktis. Kita bisa menolaknya, tetapi kita tidak dapat mengabaikannya bahwa keberadaannya ada dalamdiri kita.


Selengkapnya di zonanalar.


Photo Ilustrasi Kebebasan: Goole.com Sumber.

Marapna

Marapna merupakan sebua media independen yang dibuat untuk kepentingan masyarakat luas dalam jangkauan unformasi, terutaman seputar tanah papua. sekian dari kami, terimakasih dan Tuhan berkati.

.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama