Masuknya Freeport dan Pepera yang tidak Demokratis bagi Rakyat Papua





 Gambaran singkat PT Freeport di papua,

Pada Tahun 1923,kapten johan Carstensz,seorang pelaut Eropa pernah berlayar ke papua dan menemukan salju untuk pertama kalinya di daerah peggunungan,tepatnya di tengah daratan papua.hasil temuanya itu kemudian diberi nama puncak Carstensz Pyramide.setelah itu pada thn 1936,untuk membuktikan Gunung itu,Anthonie Hendrikus Colijn,Jean Jacques Dozy dan First Julius Wissel melakukan ekspedisi ke papua tepatnya di puncak Carstensz Pyramide,dalam ekspedisi itu mereka Juga menemukan gunung tembaga lalu mereka menulisnya dalam sebuah laporan dan pada akhirnya menarik menarik minat banyak pihak,lebih khusunya Worbes Wilson,seorang geolog dari perusahaan tambang Amerika yang bernama Freeport.stelah melihat laporan Dozy tersebut,Wilson melakukan Ekspedisi ke papua pada 1959-1960 tepatnya setelah berakhinya perang Dunia kedua.setibanya di papua,ia terpukau melihat tumpukan “harta karun’bijih besi,tembaga,perak serta emas di atas puncak dengan ketinggian 2000 MDPL di atas permukaan laut.

Dari hari batu dari Ertsberg yang dibawa Wilson ke Amerika uasai Ekspedisi tersebut,para analis Freeport menyatakan bahwa penambangan gunung tersebut akan membawa keutungan yang besar dan modal awal akan kembali dalam tiga tahun setelah proses tambang dilakukan.akan tetapi keinginan itu menemui jalan buntu,ketika presiden pertaman Indonesia Soekarno menyatakan sikap untuk menolak para kapitalis barat.karena bagi soekarno kapitalis barat adalah agen-agen penjajah gaya baru.

Namun Allen Dulles yang saat itu dilantik sebagai Directur of Central Intelligence Agenci (CIA) ia mengetahui rencana kerja sama antara Kennedy soekarno dalam hal program pemberdayaa kemiskinan bagi rakyat irian barat atau yang saat ini di kenal sebagai West papua.dan segera meracang siasat untuk menggagalkan rencana tersebut.ia hanya ingi agar Kenedy dan Soekarno tidak menjadi penghalang dalam rencananya dalam meraup kekayaan alam irian barat,khususnya gunung emas yang menjadi target operasi Mereka.

Pada akhirnya 22 november 1963,Kennedy tewas terbunuh saat melakukan kunjunganya ke Dallas.di saat yang sama Allen sebagai seorang inteligen merancang strategi untuk menggulingkan Soekarno dari kedudukanya sebagai presiden Indonesia.

Berdasarkan sikap Soekarno yang menolak para kapitalis barat itu,sehingga Dulles mengangap Soekarno sebagai seorang nasonalis yang tak mau tunduk pada imperialis dan Neokolonialisme;karena itu soekarno harus di singkirkan.melalui strategi yang di rancanya,dan Allan berhasil membuat kedudukan Soekarno tidak stabil,sebab perbagai pergolakan pun mulai menggeroti Indonesia terutama  di bidang Ekonomi dan politik.dalam hal ini surat perintah sebelas maret (SUPERSEMAR) 1966 sebagai bentuk tanggapan atas peristiwa Gerakan 30 sebtember 1965 (G30S-PKI) menjadi titk awal tumbangnuya kekuasaan soekarno sebagai presiden Indonesia,pada akhirnya soeharto mengambil alih sebagai presiden Indonesia pada 12 maret 1967.

Setelah soeharto mengambil alih pemerintahan,lahir sebuah rezim baru yang dihasilkan oleh militer teknokrat yang pro imperialis barat.pada saat itu soeharto berkomitmen untuk melakukan reformasi ekononi sesuai dengan kehendak imperialis barat.sehingga membuka jalan untuk masuknya investasi modal asing pada 10 Januari 1967,soeharto membuat UU penanaman modal asing (UU-PMA) dan selanjutnya  soeharto menandatangani kontrak karya dengan Freeport pada 07 april 1967.kontrak feeport ini diperkirakan hanya 10 ribu hectare namun rezim soeharto memperluaskan hingga mencapai 2,5 juta hectare pada 1989.peluasan ini baru diketahui ketika dilatarbelakangi oleh temuan Freeport setelah mengetahui tentang kandungan emas yang masih ada di puncak Ertbreg.

Hingga kontrak karya yang seharusnya berakhir 1997 itu dilanjutkan hingga  2021,dan kini pada zaman jokowi diubah  statusnya sebagai izin usaha pertambangan karena merasa di rugikan oleh perusahaan ini.

Di atas adalah ketidak adilan indonesi dan amerika dalam menguasai wilayah papua sekaligus mengambil alih wilayah papua dari pemerintahan belanda tanpa melibatkan orang asli papua sebagai pemilik tanah yang  punya hak untuk menentukan status dan memberikan izin sebagaiman mestinya.namun rezim soeharto yang angkuh dan arogan untuk menganeksasi wilayah itu tak dapat di hentikan karena di lindungi oleh imperialis asing demi investasi.hingga kontrak kerja Freepor  pun tak diketahui oleh orang papua sebagai tuan rumah.

Pepera 1969 yang Tidak Demokratis bagi Rakyat Papua

Sebagaima kita yang ketahui bersama mengenai penentuan pendapat rakyat atau di singkat dengan (PEPERA) 1969,penentuan itu di lakukan dengan berbagai tipu daya Indonesi, Amerika, dan Belanda.banyak saksi bahkan bukti telah membuktikan bahwa kehadiran Indonesia pada waktu itu hanya menyesatkan rakyat papua demi melindungi diri atas kotrak Freeport yang Ia mencuri tanpa sepengetahuan orang asli papua.maka untuk menutupi urat malunya, Indonesia telah melakukan banyak cara klasik demi manipulasi rakyat papua.

Bagi rakyat papua proses pepera seharusnya one man one vote tetapi semua masuk dalam kendali negara yang mengandung tipu daya dalam hukum yang cacat itu,suara orang papua untuk menentukan bersama Indonesia atau Merdeka  pada saat itu,diambil dan dipilih oleh militer di masing-masing wilayah di papua.sementara rakyat papua yang jumlahnya besar itu tak dilibatkan dalam (PEPERA) yang katanya one man one vote itu.yang seharusnya berhak memilih untuk menentukan pendapat sebagaimana sesuai mekanisme yang ada.namun semua dibawa kendali rezim hingga militer mengintervensi dan membungkam suara rakyat papua demi bergabung bersama Indonesia.

Praktek itu masih dilakukan oleh negara di Tanah papua,Setelah menganeksasi wilayah papua pada 1969,tak ada perubahan atau kesejateraan yang dirasakan rakyat papua hingga rakyat papua sadar dengan motif pendekatan Indonesia.pada akhirnya suara-suara untuk menentukan nasib sendiri pun semakin terdengar di berbagai daerah.di tambah dengan opersai militer dan pembunuhan yang dilakukan Indonesia lebih meyakinkan rakyat papua untuk terus berjuang demi menentukan nasib sendiri.

Suara-suara  Untuk rakyat papua menentukan nasib sendiri merdeka dan keluar dari penjajahan Indonesia sekain menekan pemerintah Indonesia sehingga Atas ketakutan itu Indonesia ngotot untuk memberikan OTSUS sebagai gula-gula manis untuk rakyat papua.Otsus yang lahir tahun 2002 berdasarkan UU No 21 Tahun 2001 itu tak memberikan dampak positif bagi rakyat papua,jika dilihat dari sudut padang usia Otonomi khusus ini bisa di bilang sangat dewasa seperti remaja usia 20 thn atau lebih akan tetapi implementasi daripada otsus itu sendiri tak memberikan dampak yang signifikan bagi rakyat papua,yang ada hanya menciptakan konflik terutama daerah operasi militer DOM.dom ini juga tak terlepas dari kepentingan imperialis dan kapitalis untuk meloloskan investasi demi keuntungan sepihak.

Demikian atas dasar ketidak mampuan Jakarta dalam mensejahterakan rakyat papua itu,kini rakyat papua menolak segala bentuk pendekatan Jakarta termasuk OTSUS jilid II,namun praktek Indonesia yang manipulasi dan tak menghargai suara rakyat papua itu masih dipraktekan dalam meloloskan Rencana Jakarta.Rakyat papua telah menolak dan minta agar tak memaksa namun Indonesia seperti tak mempedulikan suara rakyat papua,hingga menyetujui UU Otsus semena-mena tanpa mempedulikan kemauan rakyat papua.

Dan kini setelah Jakarta mengesahkan Otsus, Pada tanggal 4 Maret 2022 Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia mengundang 9 Bupati yang berasal dari wilayah Pegunungan tengah Papua. Pertemuan yang direncanakan pada Jumat 14 Maret 2022 itu mengagendakan Persiapan Pemekaran Provinsi di Wilayah Papua Pegunungan Tengah. Pembahasan itu atas dasar pasal 76 UU No. 2 Tahun 2021 tentang otonomi khusus bagi provinsi Papua. Lantas rakyat Papua meresponnya dengan aksi demonstrasi dalam rangka penolakan Rencana Pemekaran Provinsi Baru (DOB): Di Jayapura, Jakarta, Wamena, Paniai, di Yahukimo.

Namun semua penolakan itu tak di dengar Indonesia,hingga elite politik papua bersama Jokowi bentuk 3 provisni papua.yakni papua selatan,papua tengah dan papua penggunungan tengah.ke-tiga provinsi ini juga tidak mendengar pendapat yang memadai.tiba-tiba DPR menyetujui Tiga buah RUU.ini sangat jelas mencederai semangat rakyat papua. Timotius mengatakan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyejahterakan Papua dan mengevaluasi otonomi khusus salah diterjemahkan oleh segelintir menteri dengan cara membentuk provinsi baru berdasarkan UU Otsus baru yang bermasalah.
Menurutnya, RUU pembentukan tiga provinsi baru itu mengabaikan aturan yang tertuang dalam Pasal 77 Undang-undang 21/2001 Tentang Otonomi Khusus Provinsi Papua yang mewajibkan konsultasi dengan rakyat Papua. Dalam otsus, pemekaran wilayah wajib memperoleh pertimbangan dan persetujuan MRP.

"Dulu pada 2003 Papua dimekarkan menjadi dua tanpa didahului dengan pembentukan MRP. Sekarang Papua menjadi lima provinsi. Ini kebijakan model apa? Sementara jika rakyat bersikap kritis, dituduh separatis, dilabel teroris. Pemekaran wilayah harus dibatalkan," ujarnya.

Artinya semua elemen papua bahkan MRP pun tak didengar aspirasinya,Jakarta selalu membuat ula atas kepentingan negara akan tetapi realitanya rakyat papua selalu jadi korban dari masa ke masa.jadi disini kehadiran Indonesia tak ada niat baik untuk rakyat papua.di berbagai sisi entah itu dari birokrasi sampai rakyat kecil kami tak dihargai sebagai Tuan rumah atas Tanah nya,maka kita harus akhiri penderitaan ini dengan cara damai.hari ini Jakarta melihat orang papua ibarat ikan dalam Aquarim,ras Melanesia akan punah dengan sistem ini.sistem yang menindas struktur dan massif.hingga genosida menjadi peluruh ampuh indonesi untuk membunuh rakyat papua dengan cara halus.

Maka kita harus sadar akan hal ini.bahwa ketika kami masih dalam bingkai IKRI,janagan berharap ada  jaminan masa depan untuk orang papua,orang papua tak dijamin di republic ini.untuk merasakan kebahagiaan dan kedamaian yang abadi Rakyat harus berjuang untuk menjadi Tuan atas Tanah leluhur west Papua.

 

“Papua bukan Tanah kosong”

Tolak OTSUS,Tolak DOB,Berikan Hak Penentuan Nasib Sendiri Bagi Rakyat Papua.

 

Di Indonesia 14/042022

Oleh,Sehend


Marapna

Marapna merupakan sebua media independen yang dibuat untuk kepentingan masyarakat luas dalam jangkauan unformasi, terutaman seputar tanah papua. sekian dari kami, terimakasih dan Tuhan berkati.

.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama