Yesus Datang Sebagai Pembebas, Termasuk Untuk Membebaskan Umat Yang Sedang Mengungsi Di Papua.

Photo: Tema diskusi Mahasiswa Yahukimo dan Yalimo di Condet Jakarta Timu.

Kolaborasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Yahukimo (IPMY) bersama Himpunan Mahasiswa Kabupaten Yalimo di Jakarta melakukan Nonton bareng (Nobar)  dan diskusi pada Sabtu (23/12/2023) di Asrama Yahukimo Condet Jakarta Timur.

Dalam momen ini, Mhasiswa Yahukimo dan Yalimo mengawali dengan menonton Film Tuhan Yesus sebagai pengantar kemudian dilanjutkan dengan Film “Natal Di Tengah Konflik Papua” yang dirilis oleh BBC pada 02 Sebtember 2021 lalu sebagai inti daripada diskusi tersebut.

Tak hanya itu, dalam moment ini juga tema yang diangkat oleh Mahasiswa ini adalah “Kelahiran Tuhan Yesus Kaitan Dengan Pengungsi Di Papua” ini membuka wawasan bagi mahasiswa untuk melihat papua dari sudut pandang Yesus sebagai Juru Selamat.

salah seorang peserta dalam diskusi tersebut, Demotius Bayage mengaku dirinya baru mengetahui realita yang terjadi di Papua saat mengikuti moment itu. Kemudian beliau sampaikan bahwa, Tuhan yesus lahir sebagai pembebas maka kita harus menjadi pembebas bagi saudara kita seiman terutama orang papua di Nduga,Intan Jaya, Mybrat, Yahukimo, dan lebih khusunya di bangsa Papua,”tutur Mahasiswa Papua asal Yalimo ini.

Kemudian, Amanton Siringon dalam di diskusi ini menyampaikan bahwa: secara fisik kita tidak bisa melawan kekuatan besar yang menindas umat di papua, yang bisa kita lakukan adalah Doa. Seperti yang dilakukan Musa Ketika membebaskan umata Israel dari perbudakan dan peran Yesus dalam menyelamatkan Umat di seluruh dunia. Maka salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah Doa karena, Doa adalah salah satu kekuatan yang tak bisa dibantahkan oleh siapapun,”unggap Siringon.

Maka, dalam momen Natal ini Film Tuhan Yesus mengajarkan kita bahwa; Manusia adalah salah satu ciptaanya yang sempurna. Sehingga Yesus  relah mengorbankan dirinya di kayu salib untuk membebaskan umat manusia dari Perbudakan, Penindasan Penjajahan di dunia ini.

Sehingga, harapan besar Mahasiswa yang hadir di diskusi ini, agar Gereja di papua tidak hanya menjadi tempat menyampaikan kebenaran yang diajarkan Yesus. Tetapi juga gereja harus menjadi penyelamat umat manusia dengan Tindakan nyata, karena sebagaian besar umat kristiani di papua tidak merayakan kedatangan Yesus dan tidak merasakan kedamaian yang sesungguhnya.

Ditegaskan juga oleh Onny bahwa, sebagai generasi Papua harus bersuara terhadap apa yang terjadi di negeri sendiri,”pungkasnya.

 

 

 

 


Marapna

Marapna merupakan sebua media independen yang dibuat untuk kepentingan masyarakat luas dalam jangkauan unformasi, terutaman seputar tanah papua. sekian dari kami, terimakasih dan Tuhan berkati.

.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama