Kritik Himpunan Mahasiswa
Yahukimo (HPMY) se-Jawa Bali dan Sumatera Kepada Komunitas Mahasiswa Yahukimo
(KPMY) di Jayapura.
Opini Publik.
Melihat jalanya roda organisasi
mahasiswa Yahukimo di Jayapura yang terlihat jalan diats primodialisme yang
juga masih mendominasi pada raga dan jiwa mahasiwa yahukimo di Jayapura saat
ini, kami mahasiawa Yahukimo yang berstudi di Se-Jawa Bali dan Sumatera
meragukan kader-kader KPMY untuk bersaing dan berperan penting sebagai
intelektual dalam bepeapa tahun mendatang. KPMY merupakan payung dari 51
distrik dan 3 wilyah yahukimo yang berdomisili di kota Jayapura. Komunitas
pelajar mahasiawa yahukimo (KPMY) seharusnya bersikap fer dan netral dalam
menjalankan roda organisasi agar seluruh lapisan mahasiawa Yahukimo turut
merasakan dan memimpin KPMY dengan cara cerdas, berbeda dan beradab.
Namun, primodialisme dalam
komunitas ini membuat mahasiwa yahkimo jalan di tempat dan tak terarah. Setiap
kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Pelajar Mahasiswa/i Yahukimo (KPMY) akan
dilakukan orientasi mahasiswa. Kegiatan lebih bertujuan menyiapakan generasi
yang kemudian menjadi pemimpin guna membangun Yahukimo, dan ini memang menjadi
tanggung jawab KPMY, untuk mempersiapakan generasi- generasi Yahukimo yang
terdidik melalui poroses-proses membentuk karakter, dengan mengundang
narasumber-narasumber terhebat dan melalui Pendidikan informal, selain itu
membentuk sebuah komunitas yang tidak lepas dari realitas daerah. Tetapi KPMY
hari ini dijadikan sebagai wadah untuk kepentingan diri sendiri (pribadi) dan
melupakan kerja-kerja organisasi yang sesungguhnya.
Dalam moment penggantian
pengurus KPMY 2023 membuktikan kesempitan mahasiswa dalam befikir dan
menunjukan kedangkalan kemampuan intelektual yang mahasiswa peroleh selama
kepengurusan KPMY 3 tahun. Apalagi menyiapkan generasi Yahukimo di dalam wadah
yang berjalan diats primodialisme akan berdampak buruk untuk masa depan
Yahukimo , Tindakan sesnonoh yang terjadi di Jayapura adalah bagian dari
kurangnya Pendidikan melalui KPMY. Seorang pemimipin yang pemahamanya diatas
rata-rata tak seharusnya mengambil keputasan yang dangkal dan tumpul diats
tafsiran. Yang pada akhirnya memunculkan masalah baru kemudian mengorbankan
mahasiswa lain.
Kami mahasiawa Yahukimo se-Jawa
Bali tidak tahu apa tujuan organisasi kemahasiswaan ini di bentuk Tetapi, pada
dasarnya suatu organisasi dibangun agar menyiapkan mahasiswa yang kritis dan
untuk melihat sesuatu dengan cara padang dan Tindakan yang berbeda. Karena,
Mahasiswa adalah sebuah lapisan masyarakat yang terdidik degan mengenyam
pendidikan di perguruan tinggi maupun di komunitas seperti KPMY, secara umum
mahasiswa adalah hati dan pikiran rakyat. Kalau itu tidak memikirkan dirinya
sendiri untuk merai gelar dan hidup layak setelah sarjana. Tapi bagaimana untuk
membangun relasi atau hubungan yang progresif dalam membangun kesadaran
mahasiswa melalui tindakan dan kerja-kerja nyata.
Kemudian, terkait persatuan
dalam komunitas ini terlihat masih jauh beda dengan kabupten lain sementara
proses roda perkembangan ini terus berjalan, secara masif dan tentu terkait
dengan dominasi primordial yang menjiwai ini merupakan bentuk dari pada struktur
social yang membentuk pola hidup yang kemudian berdampak pada sebuah komunitas,
apalagi di dukung dengan berbgai sub suku yang berbeda serta kehidupan yang
serba lengkap dengan motivasi yang begitu berlian yang di berikan oleh angkatan
tua. Namun ini bukan sebuah argumentasi yang di populerkan di kalangan
komunitas atau mahasiswa, karena mahasiswa adalah orang yang terdidik serta
memiliki idealisme tinggi.
Lalu untuk mendidik
generasi yang kritis tentunya melalaui taktik,strategi, serta melalui jalur
main oraganisasi yang independent dan professional tidak tergesa-gesa layaknya anak bayi. Salah satunya adalah
melalui musyawara besar (Mubes) atau konferensi Tingkat tinggi. Guna melihat
kemampuan organisasi dalam menguji kader-kader yang telah terdidik dengan cara
mempertarukan intelektualitas dalam forum. Agar kejayaan oranisasi tidak hanya
semata-mata terlihat sebagai tempat cari nama (gila hormat) tetapi, tempat
menunjukan dan memperlihatkan penguasaan mahasiswa selama menempuh Pendidikan
formal dan informal melalui KPMY sebagai roda.
Tindakan tepat yang juga
dilakukan oleh setiap organisai guna menguji kemampuan mahasiswa adalah, dengan
cara memperlihatkan kemampuan berfikir melalui Visi dan Misi oleh setiap
kandidat yang mencalonkan diri sebagai calon ketua. Hal ini sangat penting untuk
dilakukan agar mahasiswa tidak hanya memilih asal-asalan atau ikut arus seperti ikan mati tetapi bagaimana kita
melihat sosok-sosok dengan kemampuan penguasaanya yang tinggi dan bisa
membangun yahukimo yang lebih baik.
Dalam kegiatan-kehiatan yang
diadakan para demisioner KPMY di Jayapura ini selalu terlihat cacat hukum,
moral, dan etika sebagai komunitas mahasiswa. Karena menjadikan KPMY sebagai
wadah milik pemerintah bukan mahasiswa. Seharusnya yang beperapa penting dalam
organisasi adalah mahasiswa sesuai Ad& Art yang berlaku. Pemerintah dan BPH
hanya menjadi jembatan untuk nasib mahasiswa dalam hal tertentu. Dan tidak ikut
andil dalam semua hal yang ada, apalagi soal kerja-kerja organisasi.
Sehingga, kami Mahasiswa Yahukimo
se-Jawa Bali dan Sumatera menilai bahwa, oknum-oknum yang bermain dibalik KPMY
berlagak seperti pemerintah bahkan lebih dari pemerintah dan lupa akan jati
dirinya sebagai mahasiswa yang adalah agen perubahan.
Maka, harapan besar kami Mahasiswa Yahukimo se-Jawa Bali dan Sumatera bahwa, KPMY harus menjadi suatu wadah
yang ada untuk mendidik mahasiswa Yahukimo yang kritis, dan independen. Serta mempersiapkan
kader-kader yang mampu bersaing dengan organisasi lain guna membangun Yahukimo
yang lebih baik. Serta merangkul beperapa organisasi yang ada dalam setiap 3
wilayah Yahukimo di Jayapura.
Dengan demikian, kritik ini
kami sampaikan umum agar badan pengurus terpilih tidak mengulangi
kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam KPMY. KPMY ada sebagai wadah kemahasiswaan
bukan wadah pemerintah, wadah masyarakat, dan wadah alumni. KPMY ada untuk
mendidik, merangkul, serta menyiapkan mahasiswa yang lebih maju dan kritis.
Jawa Bali dan Sumatera 21
Desember 2023.
Terkait kritik HPMY terhadap KPMY di Jayapura. HPMY sendiri saja vakum baru sok-sokan mau mengkritisi KPMY karena malpraktik ke-organisasian KPMY di Jayapura. Apa kabar HPMY Se-Jawa Bali dan Sumatera?
BalasHapus