Minimnya Kemanusiaan Di Indonesia

 “yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan,Gus Dur.”

Oleh, Sehend Sama.

Pengantar.

Sebagai manusia, kita memiliki tanggung jawab untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam segala aspek kehidupan kita. Pengertian kemanusiaan adalah sikap empati, perhatian, dan kepedulian terhadap sesama manusia tanpa memandang perbedaan ras, agama, budaya, atau latar belakang sosial. Pengantar kemanusiaan ini mengajak kita untuk memahami dan menghargai keberagaman manusia serta berusaha untuk menciptakan dunia yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan.

Kemanusiaan memerlukan kemampuan untuk melihat kesamaan antara diri kita dengan orang lain, dan memahami bahwa setiap manusia memiliki keinginan, aspirasi, dan hak yang sama untuk hidup dengan layak dan bahagia. Ini juga mencakup peran aktif kita dalam membantu mereka yang membutuhkan, termasuk mereka yang terkena bencana alam, perang, kemiskinan, atau diskriminasi.

Sebagai manusia, kita juga harus menghindari tindakan kekerasan, diskriminasi, atau penindasan terhadap sesama manusia. Sebaliknya, kita harus berusaha membangun hubungan yang penuh saling pengertian, toleransi, dan rasa hormat terhadap hak asasi setiap individu.

Penting bagi kita untuk mencari cara-cara untuk berkontribusi secara positif terhadap kemanusiaan, baik melalui dukungan finansial bagi organisasi amal, partisipasi dalam kegiatan sosial, atau menyebarkan kesadaran tentang isu-isu kemanusiaan melalui media sosial dan kampanye pendidikan. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan bisa membuat perbedaan besar bagi kehidupan orang lain.

Dengan menghidupi nilai-nilai kemanusiaan ini, kita dapat bersama-sama menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang. Kemanusiaan adalah pondasi untuk menjalin ikatan harmonis di antara berbagai kelompok manusia dan membentuk masyarakat yang lebih inklusif, berempati, dan berwawasan ke depan. Semoga pengantar ini menjadi pijakan bagi kita untuk berkomitmen dalam menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam tindakan sehari-hari kita

Nilai Kemanusiaan Menurut Gus Dur & Vesi Hadis.

Gus Dur merupakan Presiden ke-4 Republik Indonesia sekaligus Kyai NU (Nahdhatul Ulama) adalah sosok yang terlihat nyeleneh dengan satire dalam dalam setiap guyonannya. Gus Dur disebut-sebut sebagai bapak pluralisme yang sangat menjunjung tinggi perbedaan, membela kaum tertindas dan minoritas tanpa melihat perbedaan ras, suku dan agama. Kemudia Gus Dur menyatakan bahwa yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.

Vedi hadis adalah seorang ahli sosiologo politik yang telah banyak meneliti mengenai politik Indonesia pascaotoritarianisme. Salah satu konsep penting yang dikembangkan oleh Hadiz adalah lokalisasi kekluasaan di Indonesia pascaotoritarianisme.

Menurut Hadiz, lokalisasi kekuasaan mengacu pada proses dimana kekuasaan dipusatkan pada tingkat local atau daerah di Indonesia. Hal ini terjadi setelah era Orde Baru yang sentralistik, di mana kekuasaan di pusat sangat dominan. Dalam konteks pascaotoritarianisme, terjadi pergeseran kea rah otonomi daerah dan peningkatan kekuasaan pada tingkat local.

Hadiz menekankan bahwa lokalisasi kekuasaan ini dapat berdampak pada keberhasilan atau kegagalan pembangunan di Indonesia. Jika dilakukan dengan baik, lokalisasi kekuasaan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabilitas pemerintah, dan mempercepat pembangunan ekonomi dan sosial di tingkat local. Namun, jika tidak diatur dengan baik, lokalisasi kekuasaan dapat memperkuat oligarki local, memperburuk ketidaksetaraan, dan memicu konflik sosial.

Selain itu, Hadiz juga mengemukakam bahwa lokalisasi kekuasaan dapat memengaruhi dinamika politik di Indonesia secara keseluruhan. Kekuasaan yang terlokalisasi dapat mengancam stabilitas politik nasional. Hal ini terlihat dalam berbagai kasus konflik horizontal dan vertical di Indonesia pascaotoritarianisme, seperti konflik Aceh, Papua, dan Poso.

Secara keseluruhan, pemikiran Vedi Hadiz tentang lokalisasi kekuasaan di Indonesia pascaotoritarianisme menunjukan pentingnya memahami dinamika polotik dan sosial yang berkembang di tingkat local dan regional dalam konteks nasional. Hal ini penting untuk mempercepat pembangunan dan menjaga stabilitas politik, serta mendorong partisipasi masarakat yang lebih luas dalam mengambil keputusan yang memengaruhi kehidupan merekan.

Minimnya kemanusiaan di Indonesia.

Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, dimana dalam dasar negara Pancasila sila yang 5 dengan jelas menyatakan bahwa, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan adanya Pancasila ini negara sangat vocal dan membela terhadap isu-isu kemanusiaan yang terjadi. Terutama dukunganya terhadap palestina untuk medeka bebas dari penjajahan. Karena bagi Indonesia membela bangsa yang terjajah adalah bagian dari amanat negara yang harus ditegakan  seperti yang telah tertulis dalam UUD 1945 bahwa,“kemerdekaan ialah hak segala bangsa maka penjajahan di atas dunia ini harus dihapuskan” sesuai bunyi UUD ini negara sangat membela terhadap bangsa lain yang terjajah untuk bebas dari penjajahan itu. Maka kami akui bahwa Indonesia adalah negara yang mengutamakan nilai kemanusiaan.

Namun disisi lain di Indonesia juga memiliki sisi buruk yang tertutup rapi sehingga tak dapat diketahui oleh bangsa lain. Misalnya pelanggaran HAM berat kasus pembunuhan terhadap pembela hak asasi manusia Munir Said Thalib yang terjadi pada 2004 yang sampai saat ini masih menjadi pro kontra di kalangan aktivis, Pembersihan PKI (1965-1966),Penembakan Misterius (1982-1986), Tragedi Talangsari (1989), Tragedi Rumoh Geudong, Aceh (1989-1998), Pembunuhan Marsinah (1993), kemudian  peristiwa kerusuhan yang terjadi pada 12 September 1984 di Tanjung Priok, Jakarta, yang mengakibatkan sejumlah korban tewas dan luka-luka serta sejumlah gedung rusak terbakar. Lalu tak lupa juga  Tragedi Kanjuruhan: Gas Air Mata Aparat Tewaskan 135 Orang. Tembakan gas air mata dari aparat telah menyebabkan ratusan suporter bola kehilangan nyawa di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022, Semua menyebut peristiwa itu sebagai Tragedi Kanjuruhan Malang yang sampai hari ini negara tak mampu menyelesaikan.

 Tak terlepas dari beperapa pelanggaran HAM diatas ada juga pelanggaran HAM yang terstruktur dan terus terjadi di papua,pelanggaran kemanusiaan yang terjadi di papua sudah ada sejak 1962 sampai saat ini. Pelanggaean HAM di papua ini dari tahun ke tahun selalu terjadi dan berkesinambungan kemudian memakan  banyak korban.  Namun negara tak mampu menyelesaikan kasus  pelanggaran HAM berat di papua. Negara mampu menyuarahkan pembebasan negara lain tetapi tak mampu melihat permasalahan yang terjadi di rumahnya sendiri.

Papua dan palestina adalah dua bangsa yang mengalami penjajahan yang sama, di palestina terjadi penembakan, rumah rakyat di Bom, rakyat sipil dibunuh, dan memakan korwan jiwa yang tak terhitung jumlahnya. Samahalnya dialami juga rakyat papua dimana operasi militer terus terjadi, pembakaran rumah ibadah, pembakaran rumah warga papua, pembunuhan rakyat sipil, mutilasi terhadap orang asli papua, semua yang termasuk dalam kategori penjajahan itu  dan praktek penjajahan ada juga dalam lubuk Indonesia.

Palestina dan papua barat sama-sama dijajah namu Indonesia selalu melakukan penipuan public dan mengaku di mata dunia internasional bahwa, di indonesi tidak terjadi pelanggaran HAM. Lalu memperlihatkan pembangunan jalan,dan jembatan, sebagai bukti kemajuan daerah/mengakui bahwa negara menjamin hak hidup orang papua dengan cara itu. Namun pada kenyataanya  yang dilakukan Indonesia di papua adalah operasi militer, rasisme, genosida, eknosida , dan presentasi di muka internasional itu hanya pencitraan untuk mempertahankan wilayah papua barat. Seperti yang pepatah lama mengatakan bahwa, “Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, namun semut di seberang lautan nampak jelas: kesalahan diri sendiri tidak terlihat, tetapi kesalahan orang lain terlihat jelas” ini yang terjadi di Indonesia.

Solusi penyelesaian Konflik Papua.

Bangsa papua telah lama mengalami pelanggaran HAM yang sampai hari ini terus terjadi, Pelanggaran HAM, merujuk pada tindakan atau kejadian di mana hak-hak asasi manusia individu atau kelompok dilanggar atau diabaikan. Hak asasi manusia adalah hak-hak fundamental yang melekat pada setiap individu, tanpa pandang bulu, dan diakui oleh hukum internasional untuk melindungi martabat, kebebasan, dan kesejahteraan mereka. Pelanggaran HAM dapat mencakup berbagai bentuk dan tingkat keseriusan, termasuk:

Pelanggaran sipil dan politik: Ini meliputi pelanggaran hak-hak seperti hak atas kebebasan berbicara, kebebasan beragama, hak untuk hidup, kebebasan dari penyiksaan, atau hak untuk tidak ditahan secara sewenang-wenang.

Pelanggaran ekonomi, sosial, dan budaya: Ini termasuk pelanggaran hak-hak seperti hak atas pendidikan, hak atas pangan dan air bersih, hak atas perumahan, hak atas pekerjaan, dan hak atas kesehatan.

Pelanggaran terhadap hak-hak kelompok: Ini merujuk pada pelanggaran hak-hak masyarakat adat, kelompok etnis, minoritas, perempuan, anak-anak, dan orang-orang dengan disabilitas.

Pelanggaran dalam konteks konflik bersenjata: Ini mencakup tindakan-tindakan seperti pembunuhan massal, pemerkosaan, penggunaan anak-anak sebagai tentara anak, penggunaan senjata kimia, pengusiran paksa penduduk, dan pengepungan wilayah yang mencegah akses bantuan kemanusiaan.

Pelanggaran HAM adalah serius dan tidak dapat diterima karena melanggar prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dan hak asasi manusia. Hukum internasional dan berbagai badan dan organisasi kemanusiaan berusaha untuk mengidentifikasi, mengungkap, dan mengakhiri pelanggaran HAM serta memberikan bantuan dan perlindungan kepada para korban. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa hak asasi manusia semua orang dihormati dan dilindungi, dan untuk menghukum para pelaku pelanggaran tersebut agar bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Maka, solusi yang demokratis untuk menyelesaikan konflik papua adalah dengan cara damai, misalnya Dialog.  Yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah dialog. Dialog sebagai jalan tengah untuk menyelesaikan persoalan. Karena negara telah berhasil mendamaikan (gerakan aceh merdeka GAM) dengan cara dialog maka, hal serupa juga harus dilakukan untuk papua.

Jika hal ini tidak dilakukan oleh Negara maka, rakyat papua akan selalu menjadi korban berkelanjutan. Karena pembangunan  dalam DOB tidak akan berhasil mengindonesiakan orang papua seutuhnya. Kecuali orang papua berdiri di kaki dendiri dan memimpin bangsanya sendiri.

 

Referensi:

·         https://kumparan.com/celinova-lleeza/makna-pernyataan-gus-dur-yang-lebih-penting-dari-politik-adalah-kemanusiaan-1zOxWkkMI30/1

·         https://sagoe.id/yang-lebih-penting-dari-politik-adalah-kemanusiaan/


Photo: Ilustrasi Gus Dur. Sumber Photo Goole.com

Marapna

Marapna merupakan sebua media independen yang dibuat untuk kepentingan masyarakat luas dalam jangkauan unformasi, terutaman seputar tanah papua. sekian dari kami, terimakasih dan Tuhan berkati.

.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama