PUISI CINTA DAN REVOLUSI

 Kau tak pernah tau pada siapa, kapan, dimana dan bagaimana cinta akan jatuh

Seperti itu pula pertemuan dan perpisahan

Kau tak pernah tau akan kah pertemuan berujung perpisahan?

Apakah perpisahan membuka “pintu” bagi perjumpaan baru?

Aku pun tak pernah tau apakah kelak seorang manusia mungil akan menjadi revolusioner atau renegat?

Menjadi penindas atau pembebas?

Menjadi pribadi tertindas yang adaptatif pada penindasan atau pelopor yang teguh, militan, penuh dedikasi dan pengorbanan?

Aku tak pernah tau. Aku tak pernah mengerti.

Yang aku tau bahwa realitas sosial dan pengetahuan memberikan syarat materialnya

Kau hanya punya kuasa atas pilihan: apakah memperjuangkan atau melepaskan

Lalu menanti pada ruang dan waktu yang entah kapan itu

Pada rupa yang sama atau berbeda

Pada seseorang yang tidak atau terlarang untuk dicintai

Pada tujuan yang pantas untuk diperjuangkan dengan darah, keringat dan air mata atau hanya bualan semu

Pada penindasan atau pembebasan?

Pada Kapitalisme atau Sosialisme?

Kita hidup dalam dunia kepalsuan

Dunia masyarakat ber-Kelas

Dunia yang menawarkan kemewahan, bagi yang berpunya maupun tidak,

tak tergapai bagi si miskin

Dunia yang mengaburkan harapan, menjadi impian-impian kosong tak bermakna

Dengan sajian kenikmatan sesaat

Mempertontonkan kegemilangan diatas penindasan

Kita hidup dari satu kesalahan ke kesalahan lainnya

Dari satu kebodohan ke kebodohan lainnya

Dari kebohongan dan kemunafikan yang satu dan lainnya

Disadari ataupun tidak

Besar ataupun kecil

Itu lah hidup

Sebab tak ada suntikan formula agar tak melakukan satu kesalahan, kebodohan, kemunafikan ataupun kebohongan.

Hidup mencari makna.

Sebagaimana cinta dan perjuangan mencari makna.

Menggapai tujuan dan asa.

Pengetahuan, organisasi dan perjuangan mengikis kotoran itu.

Menghancurkan nilai dan kebudayaan boyak yang menggerogoti tubuh dan jiwa lapuk-layu.

Kita mengubah dunia sebagaimana perjuangan mengubah kita

Menjadi lebih baik dan bermakna

Revolusi tak terinterupsi membebaskan jiwa

Sebagaimana revolusi membebaskan kelas

Menyegarkan hidup dan kehidupan

Memanusiakan manusia seutuhnya

Cinta datang dan pergi begitu cepat.

Tak hanya mengasihi dan dikasihi

Sering kali menyakiti ataupun disakiti

Ditinggalkan ataupun meninggalkan

Tapi hidup tanpa cinta bukan lah hidup

Sebagaimana hidup tanpa perjuangan adalah kematian

Dan dunia tanpa revolusi adalah kebuntuan

Masa depan adalah misteri

Hari ini adalah kenyataan

Mimpi tak boleh padam

Hidup lah tanpa kesia-siaan

Kita hanya bisa berharap bahwa: 

cinta memagut rindu, perjuangan memeluk kemenangan, hidup dihujani makna, dan dunia dihiasi keindahan revolusi

Karena itu, cintai lah dirimu dan perjuanganmu sebelum siapapun dan apapun.

Surya Anta

Marapna

Marapna merupakan sebua media independen yang dibuat untuk kepentingan masyarakat luas dalam jangkauan unformasi, terutaman seputar tanah papua. sekian dari kami, terimakasih dan Tuhan berkati.

.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama