30 SEBTEMBER NENJADI LUKA BATIN

 INGAT-INGAT EWW SEBELUM TANGGAL 30 SEBTEMBER.

____
Pada tanggal 30 itu penentuan pendapat rakyat atau lebih di kenal dengan PEPERA dilakukan oleh 175 orang.seratus tujuh puluh lima orang inilah yang memberikan pendapat musyawarah untuk mufakat melegitimasi Indonesia dalam rangka melaksanakan Pepera yang tidak demokratis..itu juga di lakukan melalui tekanan militer, dimana sebelum melakukan Pepera 175 orang ini dikarantina oleh militer untuk memberikan pendapat.
Keadaan yang demikian; teror, intimidasi, penahanan, penembakan bahkan pembunuhan terhadap rakyat Papua terus terjadi hingga dewasa ini diera reformasi-nya Indonesia. Hak Asasi Rakyat Papua tidak ada nilainya bagi Indonesia. Sebelum dan sesudah PEPERA yang ilegal di lakukan ada pun, DOM (Daerah Operasi Militer) di lakukan di seluruh tanah Papua, dari tujuan-nya Indonesia mengkoloni Papua Barat sebagai daerah jajahan sampai Saat ini dengan militeristik dan system yang ganas.
Itu adalah akar permasalahan yang saat ini terus tumbuh kembang hingga memakan korban jiwa.
Bahkan tokoh terkenal Indonesia Pace HATTA pernah berkata: Saya sendiri ingin mengatakan bahwa Papua sama sekali tidak saya pusingkan, bisa diserahkan kepada bangsa Papua sendiri. Bangsa Papua juga berhak menjadi bangsa merdeka, kata Hatta pada sidang BPUPKI 11 Juni 1945.
Menurut Hatta memasukan Papua yang secara etnis berbeda dapat menimbulkan prasangka bagi dunia luar. Bertolak dari hukum internasional yang berlaku, tuntutan atas wilayah ini akan memberi kesan Indonesia memiliki nafsu imperialistis. Kecuali rakyat Papua sendiri yang menginginkan untuk bergabung, Hatta tidak menolak.
Kembali ke cerita tadi, sebelum melakukan Pepera dua tahun sebelumnya itu Indonesia sudah kontrak Freeport dengan Amerika.artinya kehadiran Indonesia di wilayah Papua bukan untuk memanusiakan manusia, namun Dia datang untuk eksploitasi sumber daya alam, Operasi militer,dan penghilangan etnis.lebih kejam lagi pembunuhan karakter terhadap generasi muda SD,SMP, SMA,yang berlangsung dan itu realitas hari ini.
Setelah semua itu sekarang Indonesia mengagendakan PON PAPUA, untuk memenangkan isu di muka internasional sementara rakyat Papua atau pemilik tanah itu sendiri sedang menderita dan menangis darah di atas tanahnya sendiri.
Yang menjadi pertanyaan adalah: apa gunanya pon untuk rakyat Papua? apakah setelah usai pon rakyat Papua akan bahagia?atau apa apa dan apa???
Hal ini masih misteri bagi siapapun terutama OAP.
Dan untuk melihat semua rentetan peristiwa ini kita kembali ke awal bahwa semua akar persoalan adalah PEPERA yang tidak demokratis.
Solusi hanya satu "REFERENDUM"
Sehend sama

    

Marapna

Marapna merupakan sebua media independen yang dibuat untuk kepentingan masyarakat luas dalam jangkauan unformasi, terutaman seputar tanah papua. sekian dari kami, terimakasih dan Tuhan berkati.

.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama