Photo; Mahasiswa Yahukimo menuntut keadilan pada Senin, 26 Agustus 2024: 'Justice for Tobias Silak', tolak kekerasan dan pelanggaran HAM di Papua!"
Aksi Mahasiswa Yahukimo di Jakarta:
"Justice for Tobias", Tuntut Pembentukan Tim Investigasi Komnas HAM
RI
Jakarta, 26 Agustus 2024 –
Puluhan mahasiswa asal Yahukimo yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli
Keadilan (AMPK) menggelar aksi damai di depan kantor Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas HAM) RI di Jakarta, Senin (26/8). Aksi ini digelar sebagai
bentuk protes atas penembakan yang menewaskan Tobias Silak, seorang warga sipil
dari Yahukimo, Papua.
Dengan membawa spanduk bertuliskan
"Justice for Tobias Silak" dan "Hentikan Kekerasan di
Papua", para mahasiswa menyerukan keadilan bagi Tobias Silak yang mereka
anggap sebagai korban pelanggaran HAM. Mereka menuntut Komnas HAM RI segera
membentuk tim investigasi independen untuk mengusut tuntas insiden penembakan
yang dilakukan oleh aparat keamanan.
"Kami di sini menuntut keadilan bagi
saudara kami, Tobias Silak, yang merupakan warga sipil tak bersenjata. Kami
meminta Komnas HAM untuk tidak tinggal diam dan segera membentuk tim
investigasi agar kasus ini dapat diungkap dengan transparan dan pelaku
penembakan dapat dihukum sesuai hukum yang berlaku," ujar Niko Sol,
koordinator aksi.
Mahasiswa Yahukimo juga mengingatkan pentingnya
perlindungan hak asasi manusia di Papua, serta mengecam segala bentuk kekerasan
dan intimidasi yang dialami oleh masyarakat setempat. Mereka berharap kasus ini
tidak berakhir tanpa kejelasan dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
Aksi damai ini berlangsung tertib dengan
pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Setelah berorasi selama beberapa jam,
perwakilan mahasiswa diterima oleh staf Komnas HAM untuk menyampaikan petisi
mereka. Pihak Komnas HAM berjanji akan menindaklanjuti tuntutan tersebut dengan
melakukan koordinasi lebih lanjut.
Tuntutan Mahasiswa Yahukimo: "Justice for
Tobias Silak"
Dalam aksi damai yang berlangsung di Jakarta,
mahasiswa Yahukimo menyampaikan sejumlah tuntutan penting terkait penembakan
terhadap Tobias Silak, seorang staf Bawaslu Kabupaten Yahukimo yang juga
masyarakat sipil. Berikut adalah poin-poin tuntutan yang disampaikan:
1.
Pembentukan Tim Investigasi Independen
Mahasiswa mendesak Komnas HAM RI dan Komnas HAM Papua untuk segera membentuk
tim investigasi independen guna mengusut tuntas kasus penembakan terhadap
Tobias Silak.
2.
Tobias Silak adalah Staf Bawaslu Aktif
Mahasiswa menegaskan bahwa almarhum Tobias Silak adalah staf Bawaslu Kabupaten
Yahukimo yang masih aktif menjalankan tugasnya hingga saat ini.
3.
Penolakan Tudingan Keterlibatan dalam
Organisasi Tertentu
Mahasiswa menyatakan bahwa Tobias Silak tidak tergabung dalam organisasi apa
pun, seperti yang telah dipublikasikan oleh Kapolres Yahukimo. Mereka
menegaskan bahwa Tobias adalah masyarakat sipil.
4.
Tobias Silak Baru Menyelesaikan Studi
Mahasiswa menekankan bahwa Tobias Silak baru saja menyelesaikan studinya dan
sedang menunggu tes CPNS di Yahukimo.
5.
Pencopotan Kapolres Yahukimo
Mahasiswa menuntut Kapolda Papua untuk segera mencopot Kapolres Yahukimo, AKBP
Heru Hidayanto, S.Sos., M.M., atas tindakannya yang dianggap di luar kewenangan
dan hukum.
6.
Pencopotan Pelaku Penembakan
Mahasiswa meminta agar pelaku penembakan terhadap masyarakat sipil di Yahukimo
segera dicopot dari jabatannya.
7.
Pencabutan Izin Pembangunan Pos Brimob
Mahasiswa mendesak Bupati Yahukimo, Dididmus Yahuli, untuk segera mencabut izin
pembangunan Pos Brimob yang ada di Kabupaten Yahukimo.
8.
Penolakan Narasi Militer
Mahasiswa dengan tegas menolak narasi yang disampaikan pihak militer bahwa
Tobias Silak membawa senjata, karena Tobias adalah murni masyarakat sipil.
9.
Penarikan Satgas Damai Cartenz
Mahasiswa meminta Kapolri untuk segera menarik kembali Satgas Damai Cartenz
(Brimob, TNI, Polri) yang ditugaskan di Yahukimo, yang dinilai telah melakukan
tindakan sewenang-wenang.
10.
Investigasi Kasus Pembunuhan di Tanah Papua
Mahasiswa menuntut Komnas HAM RI untuk segera melakukan investigasi terkait
kasus pembunuhan sewenang-wenang yang terjadi di Kabupaten Yahukimo dan seluruh
Tanah Papua.
11. Pengadilan Militer untuk Pelaku
Mahasiswa menuntut agar pihak pelaku penembakan segera dilaporkan ke pengadilan
militer RI dan dihukum secara tidak terhormat.
12. Penarikan Militer dari Yahukimo
Mahasiswa meminta agar militer organik dan non-organik segera ditarik dari
Kabupaten Yahukimo dan seluruh Tanah Papua.
13. Investigasi oleh Komnas HAM Papua
Mahasiswa mendesak Komnas HAM RI untuk melakukan investigasi melalui kantor
perwakilan Komnas HAM RI di Papua.
14. Pencopotan Kapolres Yahukimo
Mahasiswa kembali menuntut Kapolda Papua untuk segera mencopot Kapolres
Yahukimo, AKBP Heru Hidayanto, karena dianggap tidak mematuhi aturan hukum.
15. Transparansi dan Akuntabilitas Penegakan Hukum
Mahasiswa menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam proses penegakan hukum
serta tindakan tegas terhadap aparat yang terbukti melakukan pelanggaran.
16. Ajakan untuk Tetap Tenang dan Bersatu
Mahasiswa mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang dan bersatu dalam
memperjuangkan keadilan serta tidak terprovokasi oleh tindakan-tindakan
represif.
17. Dukungan untuk Korban dan Keluarga
Mahasiswa menyampaikan dukungan kepada korban dan keluarga yang terdampak oleh
tindakan sewenang-wenang aparat kepolisian dan Brimob di Yahukimo, serta
menuntut pertanggungjawaban atas penghilangan nyawa Tobias Silak dan korban
lainnya.
18.
Tanggung Jawab Bupati Yahukimo
Mahasiswa menuntut Bupati Yahukimo, Dididmus Yahuli, untuk bertanggung jawab
atas pernyataannya yang memicu tindakan sewenang-wenang militer di Yahukimo.
19. Pencopotan Kapolda Papua
Mahasiswa mendesak Kapolri RI untuk segera mencopot Kapolda Papua karena
dianggap melanggar kode etik dalam mengirimkan banyak personel militer, yang
menciptakan ketakutan di masyarakat sipil.