Hening dan Duka

Di dalam hening malam gelap, Hati ini merasakan duka yang terlalu dalam. Angin menggambarkan, membawa isak dan rintihan, Menyusuri lorong-lorong sunyi di dalam hati.

Cahaya bulan pun terasa meresap, Menerangi langkah-langkahku yang penuh penyesalan. Rindu yang tak pernah hilang, Menghiasi mimpi-mimpi yang kian lama semakin suram.

Hujan turun membasahi bumi, Seperti air mata yang mengalir tak terhenti. Senyum yang dulu menghiasi wajah, Kini terhempas oleh duka yang tiada henti.

Di antara riuhnya dunia yang sibuk, hati ini tetap terperangkap dalam kenyamanan. Duka yang menggelayuti setiap langkah, Menyadarkanku akan menghindari yang tak terucap.

Namun di balik segala kesedihan, Masih ada harapan yang terus menyala. Meski gelap, masih ada cahaya kecil, Yang berkilau di ujung terowongan sunyi ini.


Foto: Ilustrasi biarpun sunyi semngat tetap menyala, sumber foto: goole.





Marapna

Marapna merupakan sebua media independen yang dibuat untuk kepentingan masyarakat luas dalam jangkauan unformasi, terutaman seputar tanah papua. sekian dari kami, terimakasih dan Tuhan berkati.

.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama