Sajak Perlawanan dan Keadilan di Papua.

PUISI.

Oleh, Kelvin M.

Dalam lorong hukum, tak bersuara teriak

Tertuduh pengeroyok, bukti tak jelas bergema

Hakim berpikir jalan tengah sebagai jawaban

Mengurangi hukuman, namun keadilan pun terhina


Satu minggu dihitung, sementara lima bulan teraniaya

Bukankah kebenaran haruslah bersinar terang

Penjara menjadi saksi, praktek-praktek kelam

Polisi dan napi berkolaborasi, menyiksa tanpa belas kasihan


Dalam sel yang gelap, hak asasi terinjak

Mahasiswa Papua bersatu, teriakkan hak manusia

Di bumi yang tak adil, mereka berdiri teguh

Perjuangan untuk demokrasi, meski dihantam badai


Papua, tanah air yang menangis

Di rimba yang terluka, suara mahasiswa bergema

Melawan ketidakadilan, mereka bersatu

Hak asasi manusia, bukan impian, tetapi hak sejati


Di perbatasan keadilan, kita berdiri bersama

Menentang penindasan, menyerukan kebenaran

Dalam puisi ini, seruan tulus terucap

Ketidakadilan harus reda, kebenaran harus terpampang jelas


Mama Kota, 30 Janari 2024.

Kelvin Molama.

Penulis adalah aktivis mahasiswa Papua dan Tapol di Aliansi Mahasiswa Komite Kota Jakarta

Phtos: Ilutrasi perlawanan mahaiwa Papua dan keadilan di papua, sumber. Molama Kelvin.
Marapna

Marapna merupakan sebua media independen yang dibuat untuk kepentingan masyarakat luas dalam jangkauan unformasi, terutaman seputar tanah papua. sekian dari kami, terimakasih dan Tuhan berkati.

.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama