Penulis: M. IJLAL SASAKKI JUNAIDI.
Ajaran Lao
Tse diyakini bisa memberikan wawasan yang mendalam tentang bagamana menjalani
kehidupan dengan bujaksana.
Salah satu
konsep utama dalam ajaran Lao Tse adalah ‘Tao’, yang dapat diterjemahkan
sebagai “Jalan” atau “Cara” . bagi Lao Tse, “Tao” adalah prinsip dasar
yang mengatur alam semesta dan dapat diikuti oleh manusia unuk mencapai
kehidupan yang harmonis.
Kebijaksanaan
Dalam Bertindak.
Salah satu
ajaran paling terkenal dari Lao Tse adalah konsep ‘Wu Wei’ yang
secara harfiah berarti “tidak” melakukan atau “tidak bertindak.” Namun,
sebenarnya makna ‘Wu Wei’ jauh lebih dalam. Wu wei mengajarkan bahwa
kita seharusnya tidak memaksa kehidupan atau melawan alur alam. Sebaliknya,
kita seharusnya mengikuti arus kehidupan tanpa resistensi. Dalam kepasifan ini,
menurut Lao Tse, kita menemukan kekuatan yang sejati.
Belajar hidup
dari Leo Tse berarti mengembangkan kesadaran teradap keadaan sekitar, serta
belajar bagaimana bersikap bijaksana dalam menghadapi perubahan. Dalam kehidupan
yang penuh tantangan dan ketidakpastian ini, konsep “Wu Wei” mengajarkan kita
untuk tidak terlalu memaksakan kehendak kita sendiri. Ini bukan berarti kita
harus pasif tanpa tujuan, tetapi lebih kepada kebijaksanaan dalam bertindak.
Ajaran Lao
Tse juga menekankan pentingnya kesederhanaan. Dalam dunia yang cenderung pada
kekayaan materi dan ambisi, Lao Tse mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati dapat
ditemukan dalam kesederhanaan dan kepuasan dengan apa yang kita miliki. Dengan melepaskan
diri dari keinginan yang berlebihan, kita dapat mencapai kedamaian batin dan
kebebasan dari belenggu materialisme.
YIN DAN
YANG.
Konsep dualitas
juga menjadi bagian integral dalam ajaran Lao Tse, terutama melalui symbol Yin
dan Yang. ‘Yin’dan ‘Yang’ mewakili konsep bahwa segala sesuatu di alam semesta
ini memiliki kebalikan dan saling terkait. Kehidupan ini penuh dengan pasang
suru; kebahagiaan dan kesedihan, kegelapan dan terang. Melalui pemahaman
dualitas ini, kita dapat menerima kehidupan dengan lebih bijaksana, serta
menyadari setiap pengalam memiliki nilai dan tempatnya masing-masing.
Tidak hanya
itu, Lao Tse juga menekankan pentingnya
kebaikan dan kedermawanan. Dalam “Tao Te Ching,” kitab klasik Taoisme yang
diatribusikan padanya, Lao Tse mengajarkan bahwa memberi tanpa pamrih dan
berlaku baik terhadap sesame manusia adalah jalan menuju kebahagiaan sejati. Sikap
baik dan penuh kasih tidak hanya memberikan manfaat kepada orang lain, tetapi
juga membentuk karakter dan membawa
kebahagiaan kepada diri sendiri.
Belajar dari
Lao Tse bukan sekedar pemahaman intelektual, melainkan implementasi dalam tindakan
sehari-hari. Ini melibatkan kesadaran diri, refleksi terus menerus, dan
komitmen untuk tumbuh sebagai individu bijaksana dan penih kasih. Dengan menjalankan
ajaran Lao Tse, kita dapat menemukan kesimpulan, mengatasi stress, dan
menemukan makna yang lebih dalam. Pilar-pilar seperti kesederhanaan, wu wei,
dualitas (Yin dan Yang), dan kebaikan menjadi panduan dalam mengahadapi
kompleksitas kehidupan modern, membawa tranformasi mendalam dan mecapai
kedamaian batin.
Referensi:
·
TZU,
LAO. TAO THE CHING, SHAMBHALA PUBLICATION. 2005.
·
HOFF,
BENJAMIN. THE TAO OF POOH. NEW YORK: DUTTON/PENGUIN BOOK. 1982.
·
WATTS,
ALAN, TAO: THE WATERCOURSE WAY NEW YORK: PANTHEON BOOKS. 1975.
·
ZONA.NALAR.